Try And Pray
Dalam mewujudkan cita – cita kita
untuk “be a champion” hal pokok yang harus dilakukan adalah Usaha dan Berdoa.
Keadaan apapun “seharusnya” kita dapat merubahnya asal kita berusaha
mengubahnya. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri
mereka ” QS 13:11
Di dalam kehidupan umat, doa adalah tumpuan hidup
sehari-hari, maka tidak sedikit yang menjadikan doa itu sebagai gantungan dalam
hidupnya. Hal ini dapat kita lihat dan kita rasakan di saat seseorang atau
sekelompok orang akan memulai suatu usaha atau pekerjaan, hati mereka secara
spontanitas langsung berbisik, semoga Tuhan memberikan kemudahan serta
keberhasilan sebagaimana yang mereka harapkan.
Ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh dan peranan
do’a dalam kehidupan manusia di dunia ini. Hal ini diakui oleh Rasulullah dalam
sabdanya, “Doa itu adalah mukhul (penggerak) ibadah (kegiatan hidup setiap
manusia)“.
Berdasarkan petunjuk di atas, maka doa dapat kita
simpulkan ke dalam dua kerangka, Pertama, mengikuti sunnah Allah dan Rasul-Nya,
sedangkan kerangka kedua adalah doa itu suatu cita-cita hidup bagi yang berdoa.
Dalam upaya pembentukan pribadi yang kokoh dan kuat
dalam menghadapi berbagai peristiwa yang sulit, dan rintangan-rintangan yang
sukar diatasi, maka doa dan iman merupakan benteng yang kokoh dan kuat untuk
mengatasinya.
Dengan demikian pribadi seseorang tidak mudah menjadi
ambruk, akan tetapi dapat bergerak secara sadar dan tetap berpijak pada
kaidah-kaidah kebenaran dan nilai-nilai moral. Demikian janji Allah kepada
orang-orang yang selalu mengkikuti petunjuk-petunjuk-Nya dan bersabar (QS. Al-Maidah
[5]: 69, QS. Ali Imran [3]: 120, QS. Al-Ahqaf
[46]: 13).
Keyakinan bahwa tidak ada kekuatan yang mampu
mencelakakan dirinya tanpa seizin Allah, dankeyankianbahwapertolongan Allah
sangat dekat kepada orang-orang yang selalu mematuhi dan mentaati
perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya, inilah inti dan tujuan pokok dalam
berdoa. untuk itu doa berfungsi sebagai penggerak atau motor meningkatkan
ketaatan dan kepatuhan seseorang kepada Allah.
Doa juga berfungsi sebagai penentu tujuan atau
motivasi hidup yangharus dicapai dengan segala daya upaya. Sebelum berdoa seseorang
harus meyakini bahwa, Allah SWT adalah Rabb bagi manusia dan satu-satunya Ilah
bagi manusia.
Seseorang harus memahami benar apa itu doa, apa tujuan
doa, apa hakikat doa, bagaimana etika berdoa, dan apa doa yang cocok dengan
diri-diri masing-masing, sehingga ia tidak keliru dalam berdoa, atau salah
posisi ketika berdialog dalam doa dengan Allah.
Rabb bagi manusia maksudnya adalah Allah sebagai
Pencipta, Pengatur, Penguasa, Pendidik dan Pemiliki manusia. Posisi Allah
sebagai Rabb berlaku untuk kehidupan dunia ini. Untuk itu, manusia dituntut
untuk selalu patuh dan taat kepada Allah. Patuh dan taat maksudnya adalah agar
manusia selalu mengikuti ketentuan-ketentuan Allah (sunnatullah) di sepanjang
hidupnya di dunia ini.
Segala sesuatu yang berlaku di dunia ini, semuanya
menuruti sunnatulLah dan tak satupun yang bisa keluar dari ketentuan tersebut
Begitu juga dengan doa, dikabulkan atau ditolak tergantung kepada mampu atau
tidaknya seseorang memahami dan mematuhi ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan Allah.
Sebagai contoh, bila kita berdoa agar selalu dalam
keadaan sehat wal afiat, doa kita itu akan terkabul, bilamana kita mentaati
ketentuan-ketentuan Allah mengenai kesehatan. Seperti Allah SWT berfirman, “maka
hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya“. (QS. Abasa
[80]: 24). Begitu juga Allah berfirman, “Hai sekalian manusia, makanlah yang
halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkahsyaitan
…” (QS. Al-Baqarah [2]: 168). Jadi, dengan memperhatikan makanan dan minuman
adalah cara yang tepat untuk terkabulnya doa agar selalu sehat.
Doa adalah harapan dan cita-cita, doa adalah target
hidup yang harus dicapai oleh seseorang, doa adalah taget hidup yang harus
dicapai oleh seseorang, doa adalah kesadaran hidup yang harus dipelihara dan
ditumbuhkan terus di dalam diri seseorang.
Perhatikan ungkapan doa berikut yang selalu dimohonkan
manusia, “Ya Allah… tambahlah ilmu dan pemahaman kami tentang sesuatu.
Berilah kami kehidupan yang layak di dunia dan di akhirat kelak. Anugerahkan
kepada kami anak-anak yang berguna bagi nusa dan bangsa dan jadikanlah diri
kami ini manusia-manusia yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain”.
Doa atau ungkapan-ungkapan seperti itu, tidak mungkin
dapat dicapai oleh seseorang tanpa dibantu dengan usaha keras atau melalui
perjuangan yang sungguh-sungguh untuk mencapainya.
Allah SWT berfirman, “… Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
…” (QS. Ar-Ra’d [13]: 11).
Untuk itu menempatkan Allah adalah Rabb, kemudian kita
ikuti segala ketentuan-ketentuan-Nya (sunnatullah) adalah jalan yang harus
dilalui dan diikuti dalam berdoa dan menempatkan Allah adalah Ilah manusia
satu-satunya, kemudian lebih mengutamakan perintah dan larangan-Nya, adalah
syarat mutlak untuk meraih kemenangan dan kedamaian.
Sumber :
http://mimbarjumat.com/archives/609#sthash.OfcG2ksD.dpuf
